Air Bekas Limbah Tambang Batu Bara PT. Adaro Indonesia Kemana


KBK-Tanjung: Setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan sekitar 5 jam menggunakan bus dari Kota Banjarmasin akhirnya saya beserta rombongan jurnalis dari Kota Banjarmasin sampai ke perusahaan tambang PT. adaro Indonesia, tepatnya di Dahai Office di Kecamatan Paringin  Kabupaten Balangan. Ditempat ini selain kami rombongan Jurnalis dari Kota Banjarmasin juga hadir para jurnalis dari Kalimantan Tengah ,yakni dari Kota Buntok dan Tamiang Layang.

Kehadiran para jurnalis dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang jumlahnya sekitar 20 orang ini atas undangan perusahaan pertambangan batu bara  PT. Adaro Indonesia untuk melakukan peliputan kegiatan pertambangan batu bara berikut usaha penyelamatan lingkungan atau yang mereka sebut tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dan dipaket dalam kegiatan Jurnalistik Tambang 2015.

Pada  kegiatan Jurnalistik Tambang 2015 yang dilaksanakan selama 3 hari itu, para jurnalis dibawa ke beberapa kawasan pertambangan untuk melihat bagaimana proses penambangan batu bara yang dilakukan, upaya penyelamatan lingkungan, seperti reklamasi yang telah dan sedang dilakukan, http://syahminan.blogspot.com/2015/03/gunung-jinjir-walu-hilang-dari-tabalong.html , pelaksanaan CSR  dan yang tidak kalah penting bagaimana menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3). Dalam hal K3 ini , para jurnalis juga harus mengikutinya diantaranya kewajiban menggunakan Helm Pengaman, Kacamata dan Sepatu safety, ketika memasuki areal pertambangan yang dimiliki PT. Adaro Indonesia. " wah jadi ribet juga ,harus memakai alat keselamatan kerja, padahal kita cuma pengunjung," kata Deddy  salah seorang jurnalis dari Kalimantan Tengah.

Selain itu para Jurnalis hanya mendapat sedikit kesempatan atau akses untuk melihat semua proses atau kegiatan pertambangan batu bara yang dilakukan PT. Adaro Indonesia ini, misalnya saja hanya bisa melihat dari jauh dan dari titik ketinggian proses penambangan tersebut dilakukan dan tidak dimulai dengan bagaimana mulai http://syahminan.blogspot.com/2015/03/sayembara-terbesar-di-indonesia-5-juta.html atau bahkan melalui peledakan ( Blasting).

Para jurnalis selama dalam kegiatan tersebut melihat betapa gersang dan tandusnya lokasi bekas pertambangan batu bara di sekitar tambang tutupan yang belum di reklamasi, namun disisi lain lokasi tambang yang sudah di reklamasi suasana cukup berbeda dimana terlihat pemandangan yang hijau dan dipenuhi  rimbun pepohonan. Begitu juga dengan limbah air pertambangan, air limbah bercampur lumpur dengan kandungan asam ( PH) yang cukup tinggi membuat sejumlah tanaman dan pohon yang terendam menjadi mati.

Terkait dengan limbah air sisa pertambangan batu bara tersebut, melalui salah seoarang staf PT . Adaro Indonesia Isratul Ikhsan menjelaskan bahwa air limbah itu terus mereka kelola agar tidak mencemari lingkungan dan agar tidak mengalir ke sungai atau bahkan ke wilayah penduduk. Air limbah tersebut saat ini kami keloa dan proses sehingga menjadi air bersih dan layak untuk di konsumsi. " kita selanjutnya menuju tempat pengolah  air limbah sisa pertambangan yang ada di Desa Dahai," jelas Ikhsan yang memandu  para jurnalis dalam melaksanakan kegiatan jurnalistik tambang 2015.

Sesampai di lokasi tempat pengolahan air limbah sisa pertambangan ,para jurnalis melihat sejumlah aktivitas para pekerja serta sejumlah peralatan produksi pengolahan air bersih yang oleh pihak perusahaan ini diberi nama Water Treatment Plant T-300 ( WTP T- 300).  Berdasarkan data dari beberapa sumber dijelaskan bahwa WTP T - 300 ini telah dikunjungi dan diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Prof. DR. Balthasar Kambuaya ,MBA pada tahun 2013 yang lalu.

Pihak PT. Adaro Indonesia mengklaim bahwa mereka telah mengolah air limbah sisa pertambangan dengan memperlihatkan peralatan yang mereka miliki dan sejumlah petugas di tempat pengolahan air bersih ini juga serta mempraktekan  dengan meminum air yang keluar dari kran air  secara langsung. " rasa dan baunya sama seperti air yang bersih dan dijual orang dalam  kemasan, pak ! Dan bapak silakan coba sendiri, " kata seorang petugas di tempat pengolahan air bersih kepada Deddy salah seorang jurnalis dari Kalimantan Tengah.  

" ya rasanya biasa dan tidak aneh, " jelas Deddy  sambil tersenyum kecil setelah menikmati seteguk air dari gelas yang telah diisi air dari kran air dilokasi tersebut. Tetapi menurut  Deddy yang sangat disayangkan oleh para jurnalis tidak ada kesempatan untuk mengetahui bagaimana air bersih tersebut disalurkan melalui pipanisasi ke rumah - rumah penduduk  secara gratis dan bisa mendengarkan langsung testimoni warga yang menerima bantuan air bersih hasil dari pengolahan limbah air pertambangan batu bara, dan bukan hanya mendengar  pengakuan dari pihak manajemen PT.Adaro Indonesia saja.

Karena data dan keterangan serta testimoni dari warga penerima bantuan air bersih dirasakan sangat penting, maka akhirnya saya dapat menghubungi  H. akhmad Supiansyah salah seorang warga Desa Dahai , Kecamatan Paringin ,Kabupaten Balangan. " 

“ betul, kami  menerima bantuan air bersih dari perusahaan tambang batu bara PT  Adaro melalui pipa yang disalurkan kerumah rumah penduduk di Desa Dahai, dan walaupun dipasangi meter, namun kami  tidak dikenakan tarif pembayaran atau gratis,”  kata H.Akhmad Supiansyah warga Desa Dahai Kecamatan Paringin  Kabupaten Balangan ( 20/02/2015).

H Akhmad Supiansyah selanjutnya menceritakan ,bahwa warga Desa Dahai dan sekitarnya seperti Desa Padang Panjang serta Desa Laburan  mengalami kesulitan air bersih sejak pertambangan batubara mulai beroperasi  di sekitar wilayah desa mereka. Ia mencontohkan sebelum ada kegiatan pertambangan batu bara,sumur yang ada disekitar desa mereka hanya dengan kedalaman sekitar 5 meter sudah bisa mendapatkan sumber air, tetapi sekarang ini dengan kedalam 10 meter sekalipun sumber air itu belum tentu didapat .

Selain itu ia juga menjelaskan bantuan air bersih dari PT . Adaro Indonesia pada  awalnya hanya dipasok dengan mobil tanki air dan kemudian dimasukan ke tandon-tandon air yang disediakan pihak perusahaan di depan rumah warga. Kemudian tandon -tandon itu ada dua ukuran,yakni isi 1000 liter dan isi 1200 liter, serta satu tandon air tersebut untuk 3 buah rumah atau  3 Kepala Keluarga  dan pembagian air bersih dan hal itu berlangsung selama sekitar satu tahun, tetapi sudah sekitar  5 tahunan terakhir ini penyalurannya melalui pipa dan langsung ke rumah warga.

Warga Desa Dahai ini juga mengaku ia dan warga mengetahui kalau air yang  disalurkan pihak perusahaan tersebut pada awalnya berasal dari limbah pertambangan batu bara  yang kemudian diolah menjadi air bersih , sehingga sudah layak minum, seperti yang 5 tahun terakhir ini telah di nikmati sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 4 RT dan tidak ada masalah dengan rasanya atau menggangu kesehatan mereka.

" saya dan warga desa penerima bantuan air bersih dari perusahaan, tentu sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan, tetapi kami juga mengharapkan agar air bersih yang dialirkan tidak hanya per 2 hari sekali , tetapi setiap hari selama 24 jam ,sehingga jika ada warga yang menggelar hajatan tidak mengalami  kesulitan air bersih," harap H.Akhmad Supiansyah.

Sementara itu Ketika pihak PT. Adaro Indonesia dikonfirmasi terkait bantuan air bersih dan harapan warga Desa Dahai tersebut , Media Relation Section  Head  PT. adaro Indonesia Kadarisman mengatakan , hal itu terjadi karena kapasitas produksi air limbah yang kemudian diolah pihaknya menjadi air bersih masih terbatas,sehingga dilakukan penyaluran air bersih secara bergiliran untuk 3 desa penerima bantuan air bersih, seperti untuk  Desa Dahai, Padang Panjang dan Desa Laburan.

Menurut  Kadarisman ada sekitar  600 Kepala Keluarga (KK ) penerima bantuan air bersih ,   2 desa berada di wilayah Kabupaten Tabalong , yakni Desa padang Panjang dan Desa laburan ,serta yang satunya lagi Desa Dahai yang berada di Wilayah Kabupaten Balangan .

" kedepan kita akan mendorong kedepan pengelolaan air bersih tersebut ke Perusahaan Daerah Air minum   PDAM Balangan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, karena itu bidang mereka  dan tentu lebih profesional,sehingga dalam jangka panjangnya ,pihak PDAM yang akan mengambil alih dalam pelayanan air bersih u tuk masyarakat," jelas Kadarisman. 

Kalau kita mengunjungi situs resmi PT .Adaro Indonesia disitu dijelaskan pihak perusahaan ini mengakui ada masalah yang sering dihadapi masyarakat di desa - desa  yang berada didataran rendah disekitar wilayah operasional Adaro , terutama masalah kesulitan air bersih. Untuk itu pihak Perusahaan pertambangan batu bara ini telah menginvestasikan dana sebesar  Rp. 6,5 Miliar untuk membangun fasilitas pengolahan air bersih  dan sarana distribusi air berupa pipa sepanjang 10 kilometer guna bantuan pelayanan air bersih secara langsung ke masyarakat.

Selama kegiatan Jurnalistik Tambang 2015 yang diselenggarakan PT . Adaro Indonesia para jurnalis melihat dampak positif dan negatif dari kegiatan tambang batu bara yang dilakukan oleh perusahaan ini. Dampak negatif yang tidak bisa dihindarkan diantaranya adalah kerusakan lingkungan yang terus bergulir dan harus dapat diminimalisir kerusakannya seperti melalui upaya reklamasi dan penghijauan yang telah dan sedang dilakukan perusahaan ini. Kemudian Dampak positifnya adalah pada sektor ekonomi , dimana bisa mendatangkan devisa bagi negara  dan pendapatan bagi Pemerintah Daerah serta penyerapan angkatan kerja di daerah yang secara otomatis mengurangi jumlah pengangguran. Jika lebih banyak  manfaatnya dibanding mudharatnya l, maka perlu mendapat dukungan, tetapi juga perlu pengawasan bersama agar semuanya bisa berjalan dalam garis yang sudah ditentukan oleh aturan maupun undang - undang.

Selain itu sebagian para jurnalis peserta Jurnalistik Tambang 2015 mengharapkan  penyaluran Tanggung  jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Adaro Indonesia hendaknya tetap dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak terkait, seperti masyarakat dan Pemerintah Daerah, sehingga hal itu bisa dilakukan dengan tepat sasaran dan bisa meningkatkan kesejahteraan penerima CSR tersebut.