Kampung Dongeng

Sesuai slogannya, Kampung Dongeng (KaDo) adalah sebuah wadah bagi segala aneka aktivitas yang memacu kreativitas anak. Pemrakarsanya tak lain adalah salah seorang tokoh pendongeng yang kini semakin dicintai para pendidik dan anak-anak yaitu Awam Prakoso (akrab disapa Kak Awam).

Ditingkat lokal adalah Enik Minarsih yang bersama sang suami Teguh, menaruh perhatian besar terhadap tumbuh kembang anak-anak, mencetuskan untuk membuat Kampung Dongeng di wilayahnya (Kampung Baru, Martapura) yang merupakan satu-satunya Kampung Dongeng di Kalimantan selatan. Ia merelakan sebagian bangunan rumahnya untuk menjadi wahana belajar dan bermain anak, serta mejadi basecamp relawan Kampung Dongeng yang terdiri dari para pendidik PAUD dan mahasiswa.

Enik menceritakan ide munculnya mendirikan Kampung Dongeng Intan Martapura ini berawal dari kepeduliannya dalam pembentukan karakter anak sejak usia dini. “Dongeng merupakan media yang efektif dalam membentuk karakter anak. Sebab, apa yang diceritakan itu disampaikan dengan bahasa anak-anak yang ringan, dibumbui dengan kelucuan, sehingga hal itu akan mudah terekam di dalam pikiran anak-anak. Misalnya, kita ingin mengajarkan soal kebersihan serta menjaga lingkungan hidup, itu bisa dikemas melalui cerita dongeng, dan anak-anak pun lebih menyimak dan lebih mengena. Perlu diingat, mengajar anak-anak tidak harus dengan kekerasan,” jelasnya.

Walaupun saat ini masih belum ada bantuan dari pemerintah daerah tapi kita tetap lanjut dengan kegiatan dan program Kampung Dongeng. “Kita secara swadaya masyarakat terus berupaya mengumpulkan dana untuk melengkapi fasilitas di Kampung Dongeng ini, mulai dari perpustakaan, Alat Permainan Edukasi (APE) dan saya sendiri bermimpi untuk membangun taman bermain untuk anak yang saat ini susah sekali kita temui, karena banyaknya lahan yang dipergunakan untuk pembangunan gedung-gedung dan perumahan”.

Sementara itu sang suami Teguh, terus berupaya mendukung penuh kegiatan yang dilakukan isterinya tersebut. “Pembentukan Kampung Dongeng Intan Martapura ini adalah sebagai bentuk dukungan untuk menumbuhkan, membina dan menyalurkan bakat kreativitas anak-anak. Manakala anak-anak memiliki kreativitas tinggi, berdisiplin, dan berkemauan untuk maju, maka diharapkan masa depan yang gemilang akan mereka raih,” harap teguh.
Rahmaddin (40 tahun) warga Kampung Baru yang juga merupakan Kabag Humas Setda Banjar mengatakan, Kampung Dongeng merupakan sesuatu yang baru di Kalimantan Selatan. Inovasi yang dilakukan Ibu Enik ini patut mendapat apresiasi yang luar biasa dari kita semua.

“Saya akan berusaha semaksimal mungkin mendukung Kampung Dongeng ini, melalui pemerintah daerah mudah-mudahan fasilitas dan kekurangan yang masih ada dapat kita penuhi, terlebih kita memiliki Bunda PAUD yang menaruh perhatian sangat besar terhadap tumbuh kembang anak-anak,” ujarnya.

Ia menambahkan, bercerita atau mendongeng merupakan media yang bisa disebut sebagai media komunikasi persuasif. Atau, komunikasi yang dapat merubah sikap, keyakinan, perilaku, tetapi dengan cara yang sangat mendamaikan juga menyenangkan. Dengan metode ini kita akan lebih mudah menyentuh psikis anak dan mengembangkan pola pikir anak agar terhindar dari pergaulan yang salah.

Harri Insani Putra, salah satu relawan Kampung Dongeng mengatakan, dengan adanya Kampung Dongeng ini, selain menjadi wadah kretivitas anak. Kampung Dongeng juga menyediakan perpustakaan yang menjadi media untuk menumbuhkembangkan minat baca masyarakat terutama anak-anak.

Menurut Harri, manusia tidak bisa menangkal kemajuan teknologi. Teknologi akan terus berkembang dan semakin canggih, semua kalangan mulai anak-anak sampai orang tua pasti mengenal internet dan sebagian besar pasti mempunyai smartphone atau gadged.

“Kita tidak bisa menyalahkan teknologi atas merosotnya moral anak bangsa kita, tetapi alangkah baiknya kita menyeimbangkan kesadaran masyarakat bahwa dengan teknologi kita bisa semakin maju. Yang harus kita ubah itu adalah pola pikir dan cara pengawasan kita kepada anak-anak apa yang mereka akses melalui internet. Selain itu, kita juga harus memberi pengertian kepada anak bahwa membaca dan menulis itu penting bagi tumbuh kembang otak mereka, terutama syaraf-syaraf motorik yang bisa mencerdaskan pikiran anak”. (fii/iwin/040115)