Metode Tamyiz , Mudah Baca Dan Terjemahkan Alquran

DENGAN METODE TAMYIZ,100 JAM MAMPU TERJEMAHKAN Al-QUR’AN

Metode Tamyiz yang saat ini sedang dijalankan oleh Dr. Akhsin Sakho Muhammad Abaza, MM dari Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa barat yang berisi tentang sistem pembelajaran cara menterjemahkan Al-Qur’an dan teknik pembelajaran cara pembacaan kitab-kuning lengkap dengan ilmu alat untuk membacanya seperti ilmu Nahwu dan ilmu Shorop sehingga peserta didik mampu menterjemahkannya hanya dengan waktu 100 jam, membuat banyak kalangan penasaran dan ingin belajar secara langsung serta penerapkan metode tersebut.
Pondok Pesantren Darussalam yang didukung pemerintah Kabupaten Banjar juga tertarik dengan metode tamyiz,100 jam mampu membaca kitab kuning dan terjemahkan Al -Qur’an, sehingga mendatangkan langsung Dr. Akhsin Sakho Muhammad Abaza, MM dari Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa barat untuk melatih serta mengajari para guru-guru yang saat ini mengajar di Pondok Pesantren Salafiyah, Diniah, Guru TK/TPA yang bernaung di bawah BKPRMI se-Kabupaten Banjar tentang tentang metode tamyiz tersebut.
Dalam kesempatan tersebut bupati banjar Sultan H. Khairul Saleh didampingi Sekda Banjar H. Nasrunsyah, Staf Ahli Bupati, Kepala DPPKAD, Kabag Humas, serta Kabag Kesra meninjau langsung sistem pengajaran metode Tamyiz bagi guru-guru pondok pesantren se-kabupaten Banjar yang dilaksanakan pada Kamis, 13 Desember 2012 di Wisma Sultan Sulaiman Martapura.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Banjar Sultan H. Khairul Saleh menyampaikan, ia atas nama pemerintah Kabupaten Banjar merasa sangat ingin tau dengan metode Tamyiz yang sedang dijalankan oleh Dr. Akhsin Sakho Muhammad Abaza, MM . Dimana dari informasi yang ia peroleh, Metode Tamyiz merupakan sebuah metode baru yang cukup epektif bagi peserta didik, karena hanya dengan 100 jam belajar para peserta didik sudah mampu menterjemahkan kitab kunging dan Al-Qur’an 30 juz.
Ia mengharapkan, dengan pelatihan metode tamyiz,100 jam mampu membaca kitab kuning dan terjemahkan Al -Qur’an para guru-guru yang saat ini mengajar di Pondok Pesantren Salafiyah, Diniah, Guru TK/TPA yang bernaung di bawah BKPRMI dapat menerapkan metode tersebut dengan disesuaikan bersamaan dengan kurikulum dilembaganya masing-masing.
Sementara itu, Dr. Akhsin Sakho Muhammad Abaza, MM selaku kepala instruktur metode Pintar Terjemah Al-Qur’an dan Kitab Kuning (Metode Tamyiz) kabupaten Indramayu menjelaskan, metode Tamyiz adalah formulasi teori Nahwu Shorof Quantum yang bisa mengantarkan santri dan siapapun yang bisa membaca Al-Qur’an menjadi pintar terjemah Qur’an dan Kitab Kuning lainnya dalam waktu singkat.
Hipotesis penulis dalam penelitian Metode Tam,yiz adalah, tidak ada anak-anak sampai usia sepuluh tahun, yang hebat dan istimewa sehingga mampu menghapal, memahami dan mengajarkan Qur’an, Hadist dan Tafsir di majlis ilmu kecuali ada orang hebat dibelakangnya yang berperan besar mendidiknya dengan sebuah metode yang hebat juga.
Atas dasar hipotesis tersebut, Dr. Akhsin Sakho Muhammad Abaza, MM mengungkapkan, metode Tamyiz dimaksudakan untuk mengajari anak kecil usia Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtida’iyah dan yang pernah kecil singga mereka dapat membaca, menterjemahkan, menuliskan dan mengajarkan Qur’an dan kitab kuning.
Melalui Metode Tamyiz tersebut diharapkan, para santri dapat secara cepat dan mudah dalam menterjemahkan Al-Qur’an dan kitab kuning lainnya, serta pada gilirannya, mereka juga mampu mengamalkan semua apa yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan Hadist ataupun kitab kuning lainnya, sehingga kelak mereka mampu menjadi generasi Islam yang berpengatahuan luas dan berkepribadian luhur.
Pelatihan metode tamyiz,100 jam belajar para peserta didik sudah mampu menterjemahkan kitab kunging dan Al-Qur’an 30 juz tersebut diikuti oleh 50 orang guru-guru yang saat ini mengajar di Pondok Pesantren Salafiyah, Diniah, Guru TK/TPA yang bernaung di bawah BKPRMI sekabupaten Banjar dengan pelaksanaan kegiatan selama 10 hari, yakni tanggal 10 sampai dengan tanggal 20 Desember di Wisma Yulia Martapura.(say/afz/171212