Dayak Paramasan


Jumat pagi (7/9), Raja Muda Kesultanan Banjar H. Pangeran Khairul Saleh yang juga Bupati Banjar yang ditunggu – tunggu seluruh masyarakat Dayak Kecamatan Paramasan datang mengahadiri Undangan masyarakat adat Dayak Paramasan yang sedang melakukan Aruh Ganal di Babalai Adat Induk.

Babalai yang dibangun sejak tahun 2008 ini telah tiga kali mengadakan perayaan seperti ini. Pertama tahun 2010, kemudian di tahun 2011 dan sekarang di tahun 2012. “Perayaan ini merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan wujud dari rasa kebersamaan,”ungkap Suwardi, ketua panitia. Rasa syukur ini kami panjatkan berkat panen yang melimpah tahun ini.

Babalai Adat Induk Dayak Paramasan yang memiliki panjang 30 meter dan lebar 28 meter ini pun terasa penuh sesak oleh undangan yang hadir. Maklum, babalai yang memiliki 24 kamar tidur, dengan dua kamar mandi dan dua ruang makan besar di sisi kiri dan kanannya ini, pembangunannya masih belum selesai. “Biaya pembangunannya 70 persen berasal dari bantuan Pemkab Banjar dan sisanya swadaya masyarakat dayak sendiri,” kata Suwardi.

Adapun pembangunan yang kami rencanakan yaitu pagar keliling balai, plafon, teras depan belakang dan pintu gerbang.
Raja Muda Kesultanan Banjar H. Pangeran Khairul Saleh mengingatkan potensi kekayaan alam wilayah Paramasan. “Daerah Paramasan potensial sekali untuk pengembangan kebun karet, hutan tanaman industri dan kebun anggrek,” ujarnya kepada warga dan tokoh masyarakat adat Dayak yang hadir.

Sementara itu Raja Muda Kesultanan Banjar H. Pangeran Khairul Saleh menyatakan acara perayaan Babalai Induk Adat Dayak Paramasan ini merupakan acara silaturrahmi yang penuh dengan kearifan lokal dan patut dipelihara dan dilestarikan. Raja Muda juga pada kesempatan tersebut mengundang masyarakat adat Dayak Paramasan untuk hadir dan mengikutsertakan utusannya dalam peringatan Milad Kesultanan Banjar pada 25 Nopember mendatang, khususnya dalam membawakan tari – tarian khas adat Dayak.