Ibadah Qurban Di Pemkab Banjar

SEMANGAT BERKURBAN HARUS DILANGGENGKAN PASCA IDULADHA
Martapura, Kendati masa pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dibatasi hanya 10-13 Dzulhijjah, namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan. Artinya, harus mampu menangkap makna esensial dari pesan yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Karenanya, semangat untuk terus ’berkurban’ harus dilanggengkan pasca Iduladha. Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan di halaman Musholla Al Adli Senin, (29/10) tadi.


Ketua panitia kurban H. Syahruddin mengatakan, penyembelihan hewan kurban mengandung dua dimensi, yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental.
Selain kesalehan ritual, kurban juga mempunyai dimensi solidaritas kemanusiaan yang sangat luas, di antaranya berupa pembagian daging kurban bagi warga kurang mampu.
“Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum duafa lainnya. Dengan disyariatkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan terhadap masalah - masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama,” katanya.
Kata Fathurrahman selaku sekretaris ibadah hewan kurban, Tahun depan jumlah hewn kurban ditargetkan sebanyak lima ekor sapi.
“Kupon pengambilan daging kurban sudah terbagi sebanyak lima ratus kupon. Adapun target kupon diperuntukkan kepada tenaga honorer, golongan satu dan dua, masyarakat kurang mampu, para pasukan kuning dan juga diberikan kepada tukang becak yang sering mangkal disekitar kantor Pemkab Banjar,” tambah M. Anis selaku bendahara.
Pelaksanaan ibadah kurban dilingkungan Pemkab Banjar berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan keakraban. Sebab, acara diisi dengan makan siang bersama.
(pus/yanto/Humas Banjar/291012).