AKSI UNJUK RASA BLOKADE SUNGAI BARITO


(Sabtu/26/Mei 2012)Sekitar dua ribu pengunjuk rasa dari berbagai elemen di kalimantan selatan memblokade sungai Barito tempat lalulintas tongkang bermuatan batubara melintas ,menuntut penambahan kuota BBM bersubsidi dan pembagian royalti yang berkeadilan untuk daerah.

Berbagai elemen masyarakat kalimantan selatan menggelar unjuk rasa damai dengan massa sekitar dua ribu orang di sekitar jembatan Barito, seperti dari Kesatuan Mahasiswa,Karang Taruna,LSM Forum Peduli Banua dan lsm persatuan Kalimantan.Ratusan personil polisi dari Polres Batola, Ditpolair , Satuan Sabhara Polda Kalimantan Selatan disiagakan untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa damai tersebut. Kapolres batola AKBP Hendro saat dikonfirmasi mengatakan menurunkan 200 personil untuk mengawal unjuk rasa yang digelar diwilayah hukumnya.


sementara itu Direktur Eksekutif LSM Persatuan Kalimantan HM. Syaiffudin Luthfi Rais menyampaikan bahwa,tujuan dari unjuk rasa damai yang mereka gelar adalah untuk kesejahteraan masyarakat kalimantan selatan dan bukan untuk kepentingan pribadi atau bahkan politik ,menurutnya pemerintah pusat harus menambah kuotaBBM untuk Kalimantan Selatan serta aparat keamanan mengawasi dan menindak tegas agar BBM bersubsidi tidak dilarikan ke industri batubara. Sebab selama ini disinyalir BBM bersubsidi pertambangan tanpa izin atau PETI .


Sedangkan srikandi aktivis dari Forum Peduli Banua (FPB) Emilasari mengungkapkan aksi unjuk rasa damai untuk menuntut adanya perimbangan pembagian royalti kekayaan sumber daya alam dan energi untuk daerah penghasil seperti kalimantan selatan . Dan tuntutan ini terus dilakukan sampai pemerintah mendengar dan memenuhi tuntutan masyarakat kalimantan selatan. pada kesempatan ini Emilasari menurunkan massa sebanyak 1500 orang yang terdiri dari masyarakat kecil seperti petani, nelayan dan buruh .

Unjuk rasa damai berbagai elemen masyarakat tersebut menarik banyak perhatian masyarakat Kalimantan Selatan sebab mereka menggunakan sekitar 60 perahu motor dan memblokade sungai barito agar tongkang batubara tidak bisa melewatinya, namun hingga menjelang sore hari tak satupun tongkang batubara yang melintas.